BLOGGER TEMPLATES Funny Pictures

Selasa, 26 Juni 2012

H&H

Hyun Mi hanya bisa memandang dengan sakit. Bagaimana tidak Kyu Hyun oppa lebih menaruh perhatiannya pada Hyun Ah. Memang secara fisik Hyun Mi lebih kuat daripada Hyun Ah adiknya. Itu juga yang membuat Kyu hyun selalu berada di samping Hyun Ah untuk menolong. Hyun Mi tak tahu apa yang harus dilakukannya. Apa dia harus berpura-pura lemah untuk mendapat perhatian Kyu Hyun oppa. Tapi itu bukan Hyun Mi kalau sampai dia terlihat lemah dan tergantung orang lain. Apakah tidak ada cara lain untuk merebut perhatian oppanya. Hyun Mi sungguh bingung.

“DAAA! Hyun Mi.. What’s wrong with you?”

“Berisik Dong Hae!”

“Hey, aku lebih tua darimu. Wae?”

“Bisa nggak sih oppa tenang. Sebel deh. Pusing nih! Hhhh”

Hyun Mi pergi melenggang meninggalkan Dong Hae. Saat ia memasuki ruang tamu, dilihatnnya Hyun Ah menyandarkan kepalanya pada Kyu Hyun oppa, seketika itu tubuh Hyun Mi langsung membeku. Lalu air matanya mengalir deras tanpa ia sadari.

“Hyun Mi? Kamu?” tanya Kyu Hyun beranjak berdiri mendekati Hyun Mi

“Tak apa,oppa” jawab Hyun Mi pergi menuju bibir pantai

Liburan musim panas, SMA ....... mengadakan liburan di pantai Hawai. Tentu saja mereka tinggal di penginapan dekat sana. Tapi rasanya liburan ini tak membantu Hyun Mi untuk menghilangkan rasa sakitnya. Justru ditempat ini Kyu Hyun oppa dan Hyun Ah tampak lebih dekat. Luka di hati Hyun Mi pun kian membiak. Meski terus tersakiti, Hyun Mi hanya bisa menahannya. Tak mungkin ia betah menangis lebih dari 5 menit.

“Cengeng. Katanya mau jadi strong girl” ucap Dong Hae mengagetkan

“Siapa yang nangis. Wek” jawab Hyun Mi menutupi rasa sedihnya

“Cerita ke aku dong”

“Penting ya?”

“Iya. Kamu tahu setiap jatuhnya setitik air matamu. Hatiku seperti dihantam seribu pukulan”

“Oppa, itu kertas apa ya?”

“Ha?! Kertas.. Oh ini untuk bungkus permen karet tadi”

“siniin kertasnya”

“Eh jangan-jangan, jaa... yaaah”

“Wuahahahhahahaha. Dasar kalo nggak bisa romantis nggak papa lagi oppa! Nggak usah sok sweet dengan ngombal yang pake contekan gini..Hahahahhaha”

“Yah, aku kan berusaha ngibur kamu”

“Aku suka sama kamu. Sorry aku nggak bisa bertele-tele dan romantis kayak Kyu Hyun cowok idamanmu itu”

“BBbbr.. Hahahahhahaha Bercanda aja oppa” jawab Hyun Mi dengan santai

“Aku serius”

Dong Hae langsung beranjak pergi menuju kamarnya. Selama ini ia sadar kalau Hyun Mi menyukai Kyu Hyun sahabatnya. Tapi sahabatnya itu tak sedikitpun menyukai Hyun Mi jadi tak salah bila ia mencoba untuk dekat dengan Hyun Mi. Ia bisa beranggapan begitu karena dulu Kyu Hyun pernah cerita kalau dia sebenarnya hanya menganggap Hyun Mi dan Hyun Ah adiknya. Sebenarnya ia juga agak kesal dengan sahabatnya itu, suka PHP sama dua cewek yang sama-sama polos dan tulus. Pernah ia hampir menonjok Kyu Hyun karna ia membiarkan Hyun Mi pulang sendirian gara-gara ia memilih menjemput Hyun Ah di rumah sakit.

“Apa memang nggak ada harapan buat jadi orang yang ada dihatinya Hyun Mi. Apa wajahku ini ga ada tampang seriusnya. Hhhhhh... Hyun Mi coba kamu tahu. Aku bener-bener sayaang” ucap Dong Hae pada dirinya sendiri sambil berkaca pada cermin di kamarnya.

Sebenarnya Dong Hae lebih populer dikalangan cewek-cewek SMA ..... daripada Kyu Hyun. Wajahnya yang babyface dan sifatnya yang kocak sering membuat tertawa orang disekitarnya. Dia juga ramah pada siapa saja dan jujur. Itu yang membuat orang-orang menyukainya. Tapi mungkin Hyun Mi memang lebih suka yang bisa bersikap dewasa dan dapat menjaganya.

Tiba-tiba saja muncul Eunhyuk dengan wajah panik.

“Dong Hae!! Gawat Hyun Mi tenggelam..”

“HA?? Benarkah?”

Dong hae berlari segera menuju pantai dan menjeburkan dirinya ke laut saat melihat Hyun Mi menggapai-gapai tangannya.

“Hyun Mi.. sadarlah. You’re strong girl, right? Ayo mana senyum Hyun Mi yang tegar? Heh! Hyong, kenapa kamu nggak nolong Hyun Mi!”

Kyu Hyun hanya terdiam sambil merasa bersalah. Ia juga merasa tak dapat memaafkan dirinya sendiri.

“Oppa nggak boleh kemana-mana!”rengek Hyun Ah

“Diem kamu Hyun Ah!” sentak kyu Hyun yang mengagetkan semua yang ada di sana karena baru kali ini ia membentak wanita.

“Stop. Liat Hyun Mi masih belum sadar” ucap EunHyuk menengahi

Uhuk.. uhuk..

“Oppa” ucap Hyun Mi

“Iya, ini aku” jawab Dong Hae

“Kyu Hyun oppa”

Jleb.. Dong Hae benar-benar tak mengira padahal ia sudah menyelamatkan Hyun Mi. Selama ini dia juga selalu berada di samping Hyun Mi saat gadis itu sedang sedih dan terluka. Tapi ternyata posisi Kyu Hyun dihati Hyun Mi memang belum tergoyahkan.

“Iya Hyun Mi. Maaf kan oppa” ucap Kyu Hyun sambil memeluk erat Hyun Mi

Sudah tentu Hyun Ah mengamatinya dengan kesal dan marah.

“Oppa, hentikan! Bukan dia yang harus oppa peluk! Tapi aku!”ucap Hyun Ah marah

“Diam kamu! Mulai sekarang jangan dekati aku lagi!”sentak Kyu Hyun pada Hyun Ah

Seketika itu juga Hyun Ah langsung mendekati Hyun Mi dan menjambak rambutnya.

“AAAAA... sakit”

“Lepas Hyun Ah!” bentak Kyu Hyun

“Kamu nggak perlu kasar. Ayo Hyun Ah, kita masuk” ucap Dong Hae menggandeng Hyun Ah

***

Semenjak itu Hyun Mi jauh dari Dong Hae. Tapi entah bahagia atau sepi yang dirasa, meskipun ia telah bisa mengambil hati Kyu Hyun oppa namun ia merasa jauh dengan Dong Hae oppa. Haruskah ia memilih? Dulu memang tak ada rasa yang terlintas kepada Dong Hae oppa tapi sekarang berbeda.

“Hyun Mi, kamu mau ini?”

“Sushi? Ah tidak, biasanya Dong Hae oppa berlomba denganku makan Mie Ramen di restoran Jepang. Hmm.. seru deh”

“Oke. Kita ke sana. Oppa, ambil mobil dulu ya”

“Jangan! Aku mual kalau naik mobil. Gimana kalau naik motor? Biasanya Dong Hae oppa memboncengiku dan aku menjewer kupingnya. Dia pasti selalu menjerit di sepanjang jalan. Lucu seperti anak kecil saja.Hihihi” ucap Hyun Mi girang

“Baiklah. Kita naik motor”

Dalam hati Kyu Hyun sangat dongkol. Kenapa sedari tadi Hyun Mi hanya menyebut Dong hae dan Dong Hae. Padahal hari ini ia mau mengajak Hyun Mi kencan. Hhh... disepanjang jalan menuju restoran Hyun Mi juga diam saja. Ia tidak bertingkah seperti apa yang ia lakukan bersama Dong Hae. Sesampainya di restoran itu Hyun Mi terlihat murung, karena ternyata di sana terlihat Dong Hae dan Hyun Ah sedang makan Mie ramen berdua.

“Kenapa?”

“Nggak papa. Ayo oppa” jawab Hyun Mi bergegas masuk dan duduk di meja dekat Dong hae dan Hyun Ah.

“Oppa suapin aku dong” rengek Hyun Ah pada Dong Hae

“Oh.. emm.. makan sendiri ya”

“Ih oppa”

Terlihat Hyun Mi tertawa. Ia senang Dong Hae tidak memanjakan Hyun Ah.

“Hyun Ah, kamu suka kan mie ramennya mau lomba sama oppa nggak?”

“Boleh”

“Oke.. satu, dua.. tiga..”

Hyun Mi hanya melirik sebal. Ia ingin mencoba membalas.

“Hyun Mi, dari tadi kamu bengong aja. Nih udah aku pesankan kimchi.”

“Eh.. ha.. iya aku makan”

“Pelan-pelan. Saking semangatnya sampai belepotan,kan”

“Wah, Kyu Hyun oppa benar-benar memperhatikanku” ucap Hyun Mi dengan nada agak keras

Dong Hae melirik ke arah Hyun Mi. Dalam hati ia begitu kesal. Apa sih yang bagus dari Kyu Hyun.

“Hoek.. hoek...”

“Hyun Mi, kenapa?”tanya Kyu Hyun lembut

“Nggak tau. Hmmbb Hoek”

“Hei Hyong! Kamu tau Hyun Mi alergi sama yang namanya kimchi!”

“Bener Hyun Mi?”

“Iya.. Hmbb hoek”

“Ayo kuantar pulang. Cowok ini nggak bisa jagain kamu” ucap Dong Hae geram sambil menggenggam tangan Hyun Mi.

Mata Hyun Mi langsung tertuju pada tangan Dong Hae yang menggenggam erat tangannya. Ia melihat sebuah cincin melingkar di jari manisnya. Pandangan hyun Mi langsung tertuju pada inisial D & H pada cincin itu. Lalu ia melihat jari manis Hyun Ah juga memakai cincin serupa.

“Dong Hae dan Hyun Ah. Mereka pacaran atau tunangan? Tapi Hyun Ah pernah bilang kalau mereka akan segera bertunangan seminggu yang lalu. Apa benar mereka tunangan?”, tanya Hyun Mi dalam hati.

Hyun Mi langsung pergi dari restoran itu. Tidak dengan air mata. Ia hanya diam dan mempercepat langkahnya menuju halte bus yang ada di sebrang jalan. Tiba-tiba sebuah tangan meraih tangan kirinya dan menggenggamnya erat. Hampir bersamaan sebuah tangan lagi meraih tangan kanannya dan menggenggam lebih erat. Tapi kedua tangan yang meraihnya itu terasa berbeda. Sebelah kiri terasa lembut dan hangat, namun yang dirasakan Hyun Mi hanya biasa saja. Sedangkan sebelah kanan terasa kuat seperti takut kehilangan untuk kedua kalinya dan Hyun Mi juga merasa takut untuk melepaskan tangan itu. Hyun Mi membiarkan kedua pemilik tangan itu menghampirinya. Ia penasaran siapakah pemilik tangan yang kuat itu.

“Hyun Mi, kamu tahu benar sifatku yang kekanak-kanakan, menyebalkan, tidak romantis, cuek, nggak peka, bodoh, ceroboh, dan yang lainnya. Nggak ada sifat baik dari dalam diriku. Aku jauh dari sosok hyong bila kau bandingkan. Tapi kumohon jawab satu pertayaanku.”

“Apa oppa”

“Kau kesal melihat tulisan D & H dicincin ini?”

“Itu tidak penting”

“Jawablah Hyun Mi! Jangan diam saja!”

“Dong Hae! Bisa tidak kau tidak kasar pada Hyun Mi!”

“Itu bukan urusanmu Hyong!”

“Kau itu banci, hah?!!”

“Aku bilang bukan urusanmu Hyong!”

“Iya. Aku kesal! Kenapa Dong Hae oppa mempermaikanku. Katanya oppa suka padaku. Kenapa oppa bertunangan dengan Hyun Ah!! Kenapa oppa! Kenapa oppa tidak bertanya padaku sekali lagi! Kenapa oppa membiarkanku terus bersama Kyu Hyun oppa? Kenapa tidak cemburu melihatku terus bersama yang lain? Apa begitu mudahnya bagi oppa untuk melepaskanku? Apa aku tidak begitu berharga dimata oppa? Aku merasa sakit oppa.. oppa aku ingin membencimu.. tapi.. kenapa bayangan oppa selalu muncul?? Kenapa!!” ucap Hyun Mi sambil menangis.

“Aku menyayangimu”ucap Dong Hae sambil mengusap rambut Hyun Mi

“Sangat menyayangimu” ucap Dong Hae lagi sambil memeluk Hyun Mi

“Hyun Mi, jangan jadikan oppa pelarianmu lagi. Semoga kau bahagia bersama Dong hae. Bye” ucap Kyu Hyun menjauh pergi sambil tersenyum dan melambaikan tangan.

Hyun Mi tersenyum dan melambaikan tangan pada Kyu Hyun tanpa melepaskan pelukan Dong Hae.

“Kalian benar-benar memalukan! Kyu Hyun oppa tunggu!” ucap Hyun Ah sinis

“Oppa sudah”

“Oh oh mianhae.. “ucap Dong Hae salah tingkah dan melepaskan pelukannya.

“Terus D & H apa maksudnya, aku masih nggak ngerti”

“Apalagi kalau bukan Dong Hae & Hyun Mi” ucap Dong Hae sambil tersenyum jahil.

Sweet in Love

Long time ago, there lived a poor girl named Candy. She was kind girl who always helped his mother worked cleaning the palace. Candy had a sister named Choco. But unlike her young sister, Choco never helped her mother. She was busy had learning to make the sweetest cake for the competition which will soon be opened. The competition was indeed the long-awaited all the girls in the Sweet Kingdom. For the winner of this competition would be the wife of Prince Sugar.


A month later, the competition was began. The competition participants were gave only two days to made the sweetest cake. All the girls got ready to made a cake to won the competition, including Candy. Actually, she was a little embarrassed because the prince is a childhood friend. But she also could not lie to herself if she didn’t like Prince Sugar.
In the evening, she went to Paradise Jugle. She wanted to see the queen honey bees to asked for cake ingredients. She remembered that her mother said, the queen bee of the honey was the sweetest honey. Actually, there were no girl who knew about that jugle as Sugar Candy and Prince found it. Queen Bee had been friends with them ever since they found the jungle, it was easy for Candy to got the sweetest honey.


After Candy returned from the woods, she started making dough, from 5 pm until 3 am until finished. She just add honey stuffing. But she would add the honey in the morning to get felt fresh of the honey.


Candy was sleepy. She put the honey in under the bed. Then she slept. Behind the curtain, Choco had been watching her sister. She was surprised her sister didn’t worried about the cake wasn’t finished. Though the competition was ran out.
Choco stole honey and made new dough. She put all the honey in the dough. Then, she filled it with general honey.

Tomorrow on the second day, Candy was completed her cake. She put the honey in the batter. After baked the cake, she brought it to the palace for competition. She was happy and sure would be a winner.


The jury in this competition were the King, Queen, and Prince Sugar. How surprised they were after tasting Choco’s cake was very delicious. Assessment is completed. Chocho then married with Prince Sugar. Prince Sugar Candy was very disappointed because instead of winning this competition. Candy also felt that. She was very sad. She must accept the person who loved, marriage with her own sister. Candy was confused, she should upset or happy.


A week after their marriage, bad things was began. Sweet Palace poisoned the population. There were a slight bitter taste in the Sweet River (the source of their livelihood). Prince knew cheating had occurred at the Sweet Kingdom.
Then the Prince went to the Bitter Kingdom which the enemy of Sweet Kingdom. Just one way to made the Sweet River as before is with sincerity. When Prince Choco Sugar could stop cheating with a punishment, Sweet River would be normal again. Prince Coffe could only help him to punish Choco.
"What are you doing here? Don’t you satisfy beat my kingdom! ", said Coffe Prince with angry.
"Nothing. I'm here to ask your help."

"Hahaha what? help? dream on! "

"I will give my kingdom if you can help me"
"Are you kidding?"
"I'm serious. Please marriage with Princess Choco "
"Hahahaha Are you crazy?"

"Whatever. Do you want to or not? "

"Of course I do. Are you not afraid Sweet Palace will be destroyed? Well, I agree "
Sugar and Coffe Prince Prince agreed. Without thinking long Coffe Prince went straight to the Palace of Sweets to bring the Princess Choco. Coffe Prince fell in love with Prince Choco since they first met as well as Princess Choco. Then they got married and became the King and Queen of Bitter and Sweet Kingdom.
A month went by, all of a sudden Princess Choco direct skin blackened. She fell ill and the day his face looked older. Bitter and Sweet Palace situation so unstable. From polluted rivers. Bitter Palace could not bear population with a sweet taste in Bitter Sweet River as well as the palace of the population could not stand the bitter taste in the Sweet River. Everything was got wrong.


Meanwhile, Prince Candy Sugar seek to save the girl he loved it. But she want not to went with Prince Sugar. She want not to leave her mother and Sweet Kingdom residents.
"Come with me. It's dangerous for you " asked prince Sugar to Candy.
"No, Prince .. I will stay here until I die. Not the way to solve the problem. I’ll better dead like all by drinking this water. "

"Oh .. Candy don’t do it! "
"I'm disappointed with you. You should not do this.”

Suddenly Candy fell down into the river. Sugar Prince entered the river to save her. Prince Sugar tried to reach Candy. But apparently it was swallowed the bitter taste and they began to weaken. With great difficulty managed, Prince Sugar tried to reach Candy and hugged her.

"I love you" said the Prince Sugar softly.

"Me too" she replied with the last smile.

Suddenly, Sweet River back to normal. Love the sweetness of Prince Sugar and Candy made all sense of betrayal was dissapered. Prince Sugar and Candy washed into the river. Shortly thereafter, Prince Sugar conscious. He brought Candy to the Sweet palace. There, the situation is back as usual. Population didn’t longer poisoning. Their smile was back and had spirit liked usual. Prince Coffe returned to his kingdom. Meanwhile Choco died because her body was exposed to toxins.

Prince Sugar stand in the beside of Candy until she back.

"Sugar .."
"Hey .. you are not polite! Hihi "said Prince Sugar with his joke.

"Hehe I can’t?"asked Candy.

"It's okay. But promise me you'll be my wife "

"All right. As long as you don’t do something stupid again "
"All right .. my beautiful princess "
Since that, the resident of Sweet Kingdom lived savety and happily with their King Sugar and Queen Candy. From that why sugar’s and candy’s tasted so sweet because of liked their loved..

Prince Pudding

Hari ini Rukia berencana untuk pergi ke rumah salah seorang sahabatnya bernama Haibara. Semenjak mereka berbeda SMA, hubungan mereka agak renggang. Rukia saja baru mengucapkan ”happy birthday” dua hari setelah Haibara ulang tahun. Memang agak keterlaluan. Tapi Rukia memang sengaja melakukannya karena dia berkali-kali mengirim SMS pada Haibara tapi tidak satu pun SMSnya yang dibalas. Mungkin gara-gara Haibara terlalu sibuk dengan sekolahnya, maklum dia masuk ke sekolah favorit di Tokyo. Anehnya, Haibara membalas SMSnya saat Rukia mengucapkan happy birthday lewat SMS. Dalam hati Rukia agak kecewa dengan sikap sahabatnya. Namun, ia tetap mencoba memakluminya.

Sebenarnya saat SMP Rukia mempunyai dua orang sahabat. Namanya Orihime dan Haibara. Mereka selalu menghabiskan waktu mereka bersama-sama baik disaat genting, sedih, maupun suka. Hmm.. sepertinya klise. Tapi itulah mereka. Namun entah, waktu dan kesempatan tak pernah mempertemukan mereka untuk berkumpul kembali. Semua sibuk menjadi aktivis di sekolahnya masing-masing. Barulah hari ini, Rukia mencoba untuk bertemu sahabatnya. Ia begitu rindu canda tawa bersama sahabatnya. Ingin memeluk dan mencubit gemas sahabatnya.

Rukia lalu menelfon sahabatnya Orihime untuk mengajak ke rumah Haibara yang sedang ultah. Untungnya kali ini Orihime mau ikut dengannya. Biasanya dia sibuk. Hmm.. syukurlah. Bahagia menyelimuti hati Rukia. Rindunya akan terhapus sebentar lagi. Rencananya Rukia akan menjemput Orihime terlebih dahulu baru ke rumah Haibara.

Rukia segera menyambar kunci motornya dan bergegas menuju garasi. Dikeluarkannya motor ayahnya dan dinaikinya menuju rumah Orihime. Ia sedikit kerepotan mengendarai motor karena membawa sebuah kotak makanan. Kotak itu berisi sebuah puding coklat buatannya dengan whipped dan buah di atasnnya untuk Haibara. Hmm.. tampilannya benar-benar menggoda. Dimakan sayang, tapi bila dibiarkan begitu saja membuat perut bernyanyi. Hahaha J

Sesampainya di rumah Orihime, mereka langsung berangkat menuju rumah Haibara. Ketika memasuki kompleks perumahan dekat rumah Haibara....

Bruk..

“Auuww.. Orihime kamu nggak papa?”

“Iya nggak papa kok. Kamu gimana? Kakimu ya Tuhan.. berdarah”

“Hey! Bisa nyetir nggak sih!” bentak seorang cowok jangkung yang ditabrak Rukia

“Sorry.. Buru-buru”

“Wah, ganti rugi nggak, Lo!”

“Heh! Jadi cowok sadis amat sih,Lo!”

“Udah-udah. Stop!! Kalian ini sama-sama luka malah berantem. Sebentar aku beli obat antiseptik sama plester dulu di apotek seberang jalan. Diem dan jangan berantem lagi!”

Orihime pergi meninggalkan Rukia dan cowok rese itu. Sebenarnya luka Rukia dan Hitsugaya sama-sama parah. Tapi mereka juga sama-sama keras kepala. Tabrakan tadi sebenarnya salah Rukia. Ia buru-buru hingga melaju dengan kecepatan 80 km/jam padahal jelas-jelas ada orang menyebrang yang tidak lain adalah Hitsugaya.

“Cewek sembrono! Sakit tau”

“Huuu gitu aja KO”

“Liat nih.. berantakan semua telur pecah, tepungnya nyebar kemana-mana, tinggal pengembang roti, sama coklat batang yang masih bisa dipake. Hhhhhhhhhh”

Appologize me, please! Btw, ngapain kamu beli begituan? Mau jadi ibu rumang tangga??? Hahhahahahahaha”

“Dasar cewek norak! Nggak pernah masak ya! Eh, apa ini kayaknya enak”

Hitsugaya langsung menyambar kotak makanan Rukia yang berisi puding dan memakannya.

“Haemmm... enak lumayan. Beli di mana?”

“AAAAAAA!!! Cowok nggak waras! Makan makanan orang sembarangan itu buat sahabatku!! Hih hihhih makan nih!” teriak Rukia sambil menyentuh luka Hitsugaya.

“Auu auu auu.. Hey! Apaan sih. Sakit ini! Mana lukamu coba aku sentuh pasti juga sakit kan! Yang salah kan kamu jadi nggak papa kalau aku tuntut ganti rugi dengan puding ini!”

“Tapi itu buat sahabatku! Hih ngeselin”

Rukia menangis. Entah mengapa butiran air mata terus menghujani pipinya dan menetes pada luka di tangannya. Sedikit terasa perih, tapi hatinya lebih perih. Puding yang ia persembahkan untuk sahabatnya tercinta dimakan seorang cowok yang dimatanya sangat super duper rese!

“Huuu.. Huuu.. Hiks....Hiks.. Huu..Huuu”

“Eh eh kok jadi nangis gini sih? Aduh, udah dong! Aduh, gimana??”

Para pejalan kaki yang lewat terus mengamati mereka. Terlihat pandangan curiga dan marah. Itu yang membuat Hitsugaya menjadi bingung dan mulai gelisah.

“aduh, udahan dong. Hey-hey jangan nangis! Ihh.. diliatin orang itu”

Rukia tak peduli. Ia terus menangis.

“Udah dong.. aduh, udah ya.. Nanti aku bikinin puding yang baru deh. Apa kue tart, black forest, atau apa? Terserah kamu deh..”

“Bohong. Palingan kamu juga ngomong gitu biar aku diem. Huuu.. huu.. hiks.. hiks...”

“Ih.. serius. Sumpah deh! Kalau aku bohong kamu boleh nyentuh lukaku selama satu jam. Hih sakit banget kan. Bisa bayangin nggak? Disentuh dikit aja udah sakit. Ya ya udahan”

“Hei! Kamu apain sahabatku! Dia sampe nangis! Dasar cowok aneh! Bener ya. Dari tadi aku udah sabar. Ternyata kamu masih nggak diem juga! Nih, rasain ! Pukulan ini untuk sahabatku Rukia yang udah kamu sakiti! Hiatttt!”

“Eh eh stop. Stop.. aduh,Orihime aku Cuma bercanda. Biar tuh cowok diem. Eh aktingku berhasil juga. Hahha. Mana puding barunya!”

“Wah-wah ya ini cewek rese tu ya kayak gini.. Argghh!!”

“Eits.. dah sumpah loh. Apa mau lukanya aku pee..”

“STOOP!!! Ya ya aku bikinin dulu bentar. Ikut ke rumahku bentar”

Rukia dan Orihime terdiam

“ih, aku nggak berniat ngejual kalian. Nggak usah takut”

“Kok tau?”

“Hahaha lagian siiapa yang mau beli cewek-cewek gila bin aneh bin ajaib kayak kalian terutama kamu! Huu!

“Jangan pegang-pengang kepala orang!”

Akhirnya, Rukia dan Orihime memutuskan untuk ikut Hitsugaya. Mereka memang masih sedikit was-was meskipun Hitsugaya telah menunjukan kartu identitasnya. Hitsugaya jalan paling depan sedang Rukia dan Orihime berjalan ragu di belakangnya.

Setelah sampai di sebuah rumah sederhana yang terlihat hijau karena penuh pepohonan, Hitsugaya mempersilahkan mereka masuk. Setelah mereka duduk, muncul dari dalam seorang wanita renta yang ramah dan murah senyum. Hitsugaya mencium tangan nenek itu dan menuntunnya duduk bersama Rukia dan Orihime. Mereka langsung mencium tangan nenek itu juga.

“Teman Hitsu ya. Saya neneknya. Wah, ternyata kamu pandai mencari teman. Mereka cantik, sopan, dan baik.”

“Ah, tidak begitu, Nek” jawab Rukia kikuk.

“Nenek, istirahat saja. Sudah minum obat, Nek?”

“Kamu jangan terlalu khawatir begitu. Nenek ingin mengenal temanmu”

“Nenek sakit? Kalau begitu nenek istirahat saja. Kami senang nenek mau menerima kami.”

“Aduh gara-gara kamu, Hitsu! Mereka jadi sungkan ingin ngobrol dengan nenek”

“Bukan sungkan,Nek. Tapi kami sayang sama nenek makanya kami tidak mau nenek lelah” jawab Orihime santun

“Kalian ini. Baiklah kalau begitu nenek istirahat”

Setelah memeluk Rukia dan Orihime, nenek langsung masuk ke kamarnya. Nenek sangat mendambakan cucu perempuan tetapi cucu satu-satuya yang beliau punya hanyalah Hitsugaya.

“Aku buat puding dulu. Mau ikut nggak?”

Rukia dan Orihime mengangguk mantap.

Hitsugaya lalu mengajak mereka ke dapur. Ternyata dapurnya sangat luas. Berbeda dengan ruang tamunya yang sempit. Di sana tersedia beragam alat masak. Sangat komplit dan terlihat terawat. Lantai dan dinding dapur juga sangat bersih. Sementara Rukia dan Orihime terbengong-bengong, dia menyiapkan susu 500ml, telur 4 butir, vanila essence, coklat, gula pasir dan air.

“Kau serius bisa membuat puding seenak buatanku?”

“Hey, pudingmu masih standar. Daripada kau cerewet duduk di sana!”

“Oke deh cowok sok pinter! Awas aja kalau nggak enak!”

“Gimana kalau nanti kamu yang terpesona sama masakanku?”

“Aku akan ngakuin kehebatanmu dan bilang di depan semua temen sekolahmu kalau kamu paling jago kalau masak”

“Emang kamu kenal ama temen sekolahku? Akan deal kalau kamu bilang aku cowok paling ganteng dan paling keren di depanku aja. Gimana?”

“Hey GILA! Dari mana gantengnya?? Keren apaan?”

“Kenapa nggak berani?!”

“Oke siap”

Hitsugaya langsung pergi ke dapur. Ia memulainya dengan memasukkan susu dan gula ke dalam panci, lalu memanaskannya. Sebelum mendidih, ia mematikan apinya kemudian ia memecahkan telur di wadah yang berbeda. Kemudian ia mencampurkan campuran susu dan gula tadi ke dalam wadah tersebut bersama dengan vanila essence Setelah tercampur, Hitsugaya menyaringnya dengan saringan halus sehingga tekstur puding lebih halus dan lembut. Lalu ia membuat saus coklat dengan gula, air, dan coklat yang dipanaskan di atas api. Setelah itu, ia memasukkan saus coklat ke dalam lima buah gelas baru kemudian memasukkan adonan puding ke dalam gelas-gelas tadi. Hitsugaya lalu mengambil panci besar dan mengukus adonan puding di dalam gelas tadi. Selama 2-3 menit, ia kukus dengan api besar. Lalu 13-15 menit dengan api kecil. Sesekali ia membuka tutup panci agar panasnya keluar. Selain itu tidak lupa, ia menaruh kain di bawah tutup agar uap tidak menetes. Setelah matang, ia menusuk puding dengan tusuk gigi untuk memastikan adonan telur pada puding tidak keluar. Ternyata benar-benar sempurna, pudingnya tetap cantik dan aromanya.. Hmm.. Lalu ia masukkan puding itu ke dalam kulkas.

“Selesai. Hey cewek jelek! Nih, pudingnya udah jadi”

Dilihatnya Rukia dan Orihime tertidur di ruang tamu.

“Oh sudah Hitsu. Maaf kami ketiduran.”

“Tak apa. Siapa namamu tadi?”

“Orihime. Kau juga mau tahu nama teman sebelahku ini?”

Hitsugaya terlihat salah tingkah.

“Dia Rukia. Anaknya kadang emang menyebalkan tapi baik dan perhatian.”

“Hehe iya bener juga.”

Satu jam kemudian Rukia terbangun dari tidurnya.

“Eh, kebo dah bangun”ucap Hitsugaya

“Orihime mana?”

“Pulang.”

“HAAA!! PULANG!! Ini emang jam berapa?!” ucap Rukia terkejut

“Jam empat sore.”

“Aduh, kenapa ndak dibangunkan. Pudingnya?”

“Dia nanti balik kok. Tadi mamanya telfon. Pudingnya di kulkas udah jadi. Enak pokoknya”

“Mana aku cicip”

Hitsugaya mengambilkan tiga gelas puding dengan whipped cream di atasnya. Dalam hati Rukia panik, takut jikalau puding Hitsgaya enak. Dari tampilannya saja sudah meyakinkan. Saat mencoba puding itu. Rukia langsung kaku. Ia tidak bisa mengelak lagi. Puding buatan Hitsugaya memang jauh lebih enak dari buatannya.

“Hai, Rukia. Sorry tadi mama nyari. Kunci rumah aku bawa soalnya. Lho pudingnya udah jadi. Eh kamu kenapa?” tanya Orihime yang terkejut melihat Rukia berdiri terpaku.

“Cobain ini”

Orihime lalu menyendok puding itu dan memasukkan ke mulutnya. Reaksi yang sama dengan Rukia, ia begitu terkejut. Belum pernah mereka merasakan puding selezat ini.

“Kalian kenapa? Udah sana katanya mau di kasih buat sahabat”

“Karna udah sore kita mesti buru-buru. Pamit dulu ya dadah. Salam buat nenek semoga cepet sembuh! Ayo Orihime” ucap Rukia menarik-narik tangan Orihime.

“Iya nanti kusampaikan. Eits.. mana janjinya?”

“Harus ya?”

Hitsugaya hanya mengangguk

“Namanya Hitsugaya” bisik Orihime lalu terkikik geli

“Ehmm.. ehm.. Hitsugaya ganteng dan kereeen seduniaaaa!!” teriak Rukia lepas

“Sepertinya ada kata yang ditambahkan. Hihihi. Tapi aku suka kok. Hati-hati di jalan ya” ucap Hitsugaya sambil melambaikan tangan dan tersenyum

“E..e...e..e.. tadi cuma nggak sengaja. Beneran nggak sengaja.. iya.. yaudah aku pergi dulu” ucap Rukia gugup lalu pergi mengendarai motornya besama dengan Orihime.

Sesampainya di sana, ternyata sahabatnya sedang mengadakan pesta ulang tahun. Sebenarnya acaranya hampir selesai tapi tak menjadi penghalang bagi Rukia untuk tetap masuk.

“Maaf kami mengganggu”

“Tidak Rukia aku senang kamu dateng.Tadinya aku pengen bikin acara khusus untuk sahabat SMP, rencananya besok. Biar kita bisa cerita-cerita juga. Maaf ya.. Ini gara-gara kakak maksa. Soalnya dia juga ultah hari ini. Sekalian maksudnya.”

“Nggak papa kok. Happy Birthday. Ini puding spesial buat kamu. Cobain deh”

“makasih”

Haibara langsung melahap puding itu. Dan..

“Ya ampun kamu beli di mana?! Enak banget.. kapan-kapan kita ke toko ini aja beli sama-sama”

“Yee enak aja beli”

“Bikin sendiri?”

“Rahasia dong”

“Yaudah makasih banget ya. Yuk duduk di sebelah sana”

“Lho itu kan Hitsugaya”

“Kalian kenal Kak Hitsugaya?”

“Kamu tahu dia?”

“Diakan idola di SMA kakakku”

“IDOOLA?? Si cowok rese itu??!!

Suara Rukia sangat keras hingga Hitsugaya menoleh. Terlebih lagi jarinya yang menunjuk ke arah Hitsugaya membuatnya kesal dan ingin menghampirinya.

“Eh, cewek jelek. Ngapain kamu di sini”

“Ini rumah sahabatku. Jadi kamu yang ngapain”

“Ini rumah temenku. Tuh dia”

“Hai ada apa ini?”

“Biasa kak yang tadi habis cinlok” jawab Orihime asal

“Gimana ceritanya kok bisa?”

Lalu Orihime pun menceritakan dari awal sampai akhir. Rukia dan Hitsugaya hanya bisa menunduk malu.

“Hey Hitsugaya. Jujur pada dirimu sendiri jangan gengsi gitu” ucap kakak Haibara

“Kamu juga Rukia” timpal Haibara

“Apaan sih, Haibara. Aku sama dia itu rival! Mana mungkin kita temenan! Apalagi lebih dari itu”

“ Yaa.. nggak mungkin banget! Udah jelek rese lagi!”

Rukia kaget mendengar Hitsugaya mencelanya habis-habisan. Karna kesal dan malu, Rukia mengambil sepeda motornya dan pulang. Belum jauh dari rumah Haibara, Hitsugaya berlari menyusul dan berteriak..

“RUKIAAAA!! Kita nggak mungkin temenan! Kamu tau AKU BENAR-BENAR MENYUKAIMUU!!!!”

Rukia menghentikan laju sepeda motornya dan berbalik

“AKU JUGAAAA”

Kadang masalah memang terasa menyebalkan. Tapi bisa juga melahirkan perasaan yang indah. Yaitu CINTA :)